Follower Blog Remaja Elit

Saturday 30 April 2011

Uzair Tidur Selama 100 Tahun



بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ



Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok tamar dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahasia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keledainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keledai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sedar bahwa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenali oleh beliau serta sudah jauh dari negerinya sendiri.Sebaik saja dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserbu oleh musuh-musuh sehingga menjadi rusak-binasa sama sekali.

Di tapak atau bekas runAllah terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah busuk serta hancur. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keledainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. Manakala keledainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh bagi melepaskan penatnya. Dalam pada itu, fikirannya mulai memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Allah kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu da tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-lunglai dan kemudian terus tertidur. Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakala 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai.

Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan ruhnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keledai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?"Tanpa berfikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun setengah hari."
Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "bahwa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi coba lihat keadaan keledai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh.

Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Allah akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Allah kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Allah tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keledainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah itu adalah berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." Tiba-tiba keledai yang sudah hancur berderai itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala iaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah berkuasa di atas segala-galanya."

Lalu dia pun terus mengambil keledainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali. Dilihatnya segala-gala telah berubah. Dia cuba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuhi berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. Sebaik saja dia sampai di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh.

Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, dia ternampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan Uzair?" "Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini saja." Kata perempuan itu sambil menitiskan airmata.'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan pantas. "Saya telah dimatikan oleh Allah seratus tahun dahulu dan sekarang saya sudah dihidupkan oleh Allah kembali."

Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dimakbulkan oleh Allah dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit tenat." Sambunya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta karena selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cobalah tuan doakan kepada Allah suaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun mengangkat kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke pada Allah Subhanallahu wa ta’ala. Tiba-tiba mata orang rua itupun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan orang ramai, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan saja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. karena itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahwa bapa saya mempunyai tanda di punggungnya. Cobalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair."
Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebahagian daripada mereka. Akan tetapi sebahagian lagi mahukan bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke atas bangsa dan negara Israil dan setelah tentera tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah tuan Uzair, cubalah tuan sebutkan isi Taurat yang betul."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Israil punpercaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan semual oleh Allah. Banyak di antara mereka yang bersalam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasihat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Allah pula. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak seperti 'Uzair ataupun Isa karena semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka.

Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia fikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah, obatnya hanya satu saja, hendaklah dia membaca dan memahami al-Qur'an, was-was terhadap kekuasaan Allah itu hanya datangnya dari syaitan.



Terima Kasih kepada: Kak Iera


Friday 29 April 2011

Gambar2 dan simbol yg kelakar

As-salam dan selamat tengah malam...hehhe first of all Fariz nak says thanks to blog WAKAF KITA untuk gambar2 lucu nih hehhee...okey enjoy..

CADANGAN: Kalo rase2 gambar kecik...and mata korang tak nmpak...korang tekan 
CTRL + SCROLL UP/SCROLL DOWN







































Mood: Tenga dalam sedih sebenarnye..tapi cube nak gembirakan hati...herm tak taula penangan entry ade sorang kawan FARIZ tu.....menusuk dalam hati nih ohoiiiiiiiii.......papai As-salam

KEINDAHAN TITISAN EMBUN PAGI

As-salam harini fariz nak kongsi gambar2 yg indah dengan korang


















Thursday 28 April 2011

AVG PC TUNE UP 2011 LICENSE CODE

  • YA5R41-3PM8J2-MTRD2K-PV0PM3-33­­F06P-DHTBJW

  • RRDNDT-XBFM7C-N9RJRJ-9F8NT1-RE­­1P1V-AQYBRN

  • 5YHDTE-9RWA0K-P1WD6M-F4BVQR-6Q­­KBWA-Y0YJPP

  • DE9M46-1V8AK7-RQD4FE-X3BAJ6-37­­256N-8YD5PB

  • YADCM4-EMHPHT-XE27KW-8H1P34-F8­­1MYC-5A5AJB

  • JBFWRC-JXQ3BR-F5B8AP-QWM172-85­­FN15-56PKWC


~TIDAK MENUNGGU SEMPURNA..~




Maher Zain - The Chosen One

!! Buka lagu kat atas ni untuk menaikkan semangat korang !!


AS-SALAM KAWAN2 BACE YE....INSYA'ALLAH KALIAN AKAN BERSEMANGAT UNTUK BERBUAT BAIK!!

Bila ada manusia mengajak kepada kebaikan, kadangkala dia akan berhadapan dengan sindiran dan caci maki orang ramai. Tambah memburukkan, sindiran dan caci maki itu melemahkan kekuatan hati untuk terus menyebarkan kebaikan.

Antara kata-kata yang biasa kita dengar adalah:

“Ala, belajar pun tak habis lagi nak dakwah-dakwah”

“Diri pun tak berapa betul, nak ajak orang pada kebaikan”

“Ni dah hafal Al-Quran sepenuhnya ke, nak ajak-ajak orang buat baik ni?”

“Kau dah sempurna sangat ke?”

Dan begitulah antara ayat yang keluar, melemahkan semangat mereka yang ingin mengajak kepada Allah SWT. Kadangkala, alasan-alasan seperti itu, yakni alasan tak sempurna, belum cukup bersedia, ilmu masih tak banyak, dosa masih ada yang tak boleh tinggal, digunakan oleh kita sendiri sebagai jalan keluar untuk tidak bergerak menyebarkan kebaikan.

Adakah benar, hendak mengajak kepada kebaikan, diri kita perlu sempurna dahulu?

Kisah Abu Bakr RA

Dari kalangan lelaki dewasa, Abu Bakr RA adalah yang pertama beriman dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Jika kita memerhatikan Sirah Nabawiyah, selepas keimanannya, Abu Bakr mengajak ramai manusia untuk mengikuti jalan kepada Allah SWT ini. Antara yang diajaknya adalah:

1. Uthman bin Affan RA – satu dari 10 yang dijamin syurga.

2. Sa’ad ibn Abi Waqqas RA – Satu dari 10 yang dijamin syurga.

3. Talhah ibn Ubaidillah RA – Satu dari 10 yang dijamin syurga.

4. Abdurrahman ibn Auf RA – Satu dari 10 yang dijamin syurga.

5. Zubair Al-Awwam RA

6. Abu Ubaidah Al-Jarrah RA – Satu dari 10 yang dijamin syurga

Ini adalah antara yang diseru oleh Abu Bakr RA, sebaik sahaja Abu Bakr beriman kepada Allah SWT. Kalau diperhatikan, mereka yang didakwah oleh Abu Bakr RA pada awal keimanannya ini, kebanyakannya adalah sahabat yang dijamin syurga.

Kita teliti, Abu Bakr RA ketika itu baru sahaja beriman kepada Allah SWT. Adakah Al-Quran ketika itu sudah sempurna sehingga ada ayat-ayat yang boleh menguatkan seruan Abu Bakr? Adakah Rasulullah SAW ketika itu sudah menyempurnakan dakwahnya sampai pada Abu Bakr ada pelbagai teknik yang boleh dia gunakan? Adakah ketika itu orang Islam sudah ramai sampai Abu Bakr boleh menunjukkan si fulan itu, si fulan ini gembira mengikuti Islam?

Kita perhatikan, dalam keadaan serba kekurangan, Abu Bakr RA bergerak juga menyebarkan kefahaman Islam, mengajak kepada kebaikan. Sedangkan ketika itu baru awal waktu seruan Rasulullah SAW. Ayat Al-Quran pun hanya ada beberapa sahaja. Orang Islam hanya ada dia, dan keluarga Rasulullah SAW sahaja.

Jadi kenapa Abu Bakr RA ini mampu bergerak, berani menyeru manusia kepada Islam dalam keadaan kekurangan demikian?

Kerana dia beriman, yakin dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Kerana dia melihat Islam itulah penyelesai kepada masalah insan, dan dia hendakkan Islam itu berada dalam jiwa-jiwa masyarakatnya.

Maka dia bergerak tanpa menanti sempurna. Tidak berlengahan. Tidak memberi alasan itu, alasan ini. Tidak juga jatuh dengan seksaan dan hinaan.

Perbaiki diri, dan ajak orang lain

Allahyarham Sheikh Mustapaha Masyur ada berkata:

“Islah nafsak, wad’u ghairak”

Ramai orang salah faham kata-kata ini dengan menafsirkan seperti berikut:

“Perbaiki diri dulu, baru ajak orang lain”

Kalau benar itu maknanya, maka Sheikh Mustaphaa Masyur akan berkata begini:

“Islah nafsak, summa, ud’u ghairak” Perkataan summa di sini membawa maksud kemudian.

Kenapa dia menggunakan ‘dan’, bukannya ‘kemudian’? Hal ini kerana, ‘dan’ menunjukkan kebersamaan, pada waktu yang sama. Manakala ‘kemudian’ menunjukkan kelewatan, bukan pada waktu yang sama. Maka, makna pada kata-kata “Islah nafsak, wad’u ghairak” hakikatnya adalah:

“Perbaiki diri kamu, dan(pada masa yang sama) ajak orang lain(memperbaiki diri macam kamu juga)”

Kenapa dia menyeru demikian? Kenapa Sheikh Mustapha Masyur tidak suruh kita ajak orang lain lepas diri kita dah sempurna? Kenapa masa tengah perbaiki diri kita sudah perlu ajak orang lain? Kenapa?

Hal ini kerana, manusia memang tidak akan mencapai kesempurnaan. Jadi, jika hendak tunggu sempurna, sampai kiamat pun tidak akan bermulanya seruan kepada kebaikan. Justeru, manusia perlu menyeru dengan apa yang sudah ada di tangannya. Dia ada sikit, dia bagi sikit. Dia ada banyak, dia bagi banyak. Pokoknya, dia memberi, berkongsi, menyeru ke arah kebaikan, mengajak manusia kembali kepada Allah SWT. Sebab itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Sampaikan daripada aku, walaupun sepotong ayat”

Dan dengan kita bergerak mengajak manusia lain ke arah kebaikan, insyaAllah diri kita akan mempunyai satu rasa sensitif untuk menjalankan peningkatan. Hal ini kerana, kita akan merasakan satu tolakan untuk lebih memperkemaskan diri apabila kita mula menyeru manusia ke arah kebaikan. Ini juga satu booster untuk peningkatan diri.

Guru saya ada berkata:
“Perempuan yang malas mencuci kukunya, apabila dia mencuci pakaian, maka kukunya akan tercuci sama”

Kebaikan, jangan dilewat-lewatkan

Allah SWT berfirman:

“Dan segeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan dari Tuhan kamu, dan (mendapat) Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa;” Ali-Imran ayat 133.

Allah SWT juga mengingatkan kita berkenaan tindakan seorang lelaki yang apabila mendengar ummatnya menolak penyampaian rasul-rasul Allah SWT. Allah menceritakan bahawa lelaki itu berlari dengan pantas di dalam ayat berikut:

“Dan (semasa Rasul-rasul itu diancam), datanglah seorang lelaki dari hujung bandar itu dalam keadaan berlari, lalu memberi nasihat dengan katanya: Wahai kaumku! Turutlah Rasul-rasul itu” Surah Yaasin ayat 20.

Apa persamaan dua ayat ini?

Menyegerakan kebaikan.

Hal ini kerana, kalau kita tidak menyegerakan kebaikan, maka hakikatnya kita telah terjerumus dalam kerugian. Mari kita lihat ayat Al-‘Asr yang popular:

“Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar.” Surah Al-‘Asr ayat 1-3.

Ya, perhatikan ayat-ayat itu. Siapakah yang tidak rugi? Yang tidak rugi dalam hidup ini hanyalah mereka yang melakukan amal kebaikan, dan menyebarkannya pula.

Anda, nak untung atau hendak rugi?

(Penutup: SEBARKANLAH KEBAIKAN, SEBARKANLAH KEBENARAN)

Jadi jangan lengah lagi. Jangan takut untuk buat baik. Jangan takut untuk sebarkan kebaikan. Bila bersembang dengan kawan, selitkan peringatan-peringatan. Bila menghadiri satu majlis, jangan lupa ambil peluang menyebarkan kebenaran. Bila mengetuai satu program, jangan lupa adunkan program itu dengan hubungan kepada Allah SWT.

Sebarkanlah kebaikan, sebarkanlah kebenaran. Gunakan segala ruang, peluang dan cara yang ada untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran.

Jangan lengah, jangan lewat-lewat.

Bergeraklah.

Bersegeralah.

TIDAK PERLU menanti SEMPURNA.

Inilah salah satu jalan untuk berusaha menyempurnakan diri kita..~

TERIMA KASIH KEPADA: Haslinda Alias

~~NAK COPY BOLEH DENGAN SYARAT KREDITKAN KEPADA PENULIS ASAL DAN BUKANNYA SAYA...SAYA TAK BERHAK~~


Al Quran Dan As Sunnah

ShareThis